Senin, 07 Februari 2011

Sinonim, Antonim, Homonim, Homofon, Homograf, Polisemi, Hipernim, Hiponim, Idiom dan Peribahasa.

  • Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
  • binatang = fauna, hewan
  • bohong = dusta
  • haus = dahaga
  • pakaian = baju, kaos, kemeja.
  • rumah = tempat tinggal, wisma, griya.
Contoh : Rumah anak itu besar sekali.
  • Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
  • keras x lembek
  • naik x turun
  • kaya x miskin
  • surga x neraka
  • laki-laki x perempuan
  • atas x bawah
contoh : Anak yang baru lahir itu berjenis kelamin perempuan.

  • Homonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki bunyi dan tulisan yang sama, namun makna atau artinya berbeda.
  • Bisa = Bisa ular (racun).
Bisa = Mampu.
  • Bandar = Pemimpin.
Bandar = Pelabuhan.
Contoh : Anak itu terkena bisa ular di sawah tersebut.

  • Homofon adalah dua kata atau lebih yang memiliki bunyi yang sama, tetapi tulisan dan arti atau maknanya berbeda.
  • Sangsi = ragu
Sanksi = denda / hukuman
  • Bank = tempat penyimpanan uang
Bang = kata panggilan buat seseorang ( Laki – laki )
    • Contoh : Orang itu dikenakan sanksi karena melanggar peraturan rambu-rambu lalu lintas.

  • Homograf adalah dua kata atau lebih yang memilikin tulisan yang sama, pengucapan yang berbeda dan artinya berbeda.
  • Seri = sama kuat.
Seri = jenis gigi.
  • Apel = Buah.
Apel = Kencan.
    • Contoh : Pertandingan sepak bola di Gelora Sepuluh Nopember kemarin berakhir seri.

  • Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
  • Kepala = Bagian tubuh, pemimpin, individu, dll.
  • Kaki gunug = Lereng gunung, bawah gunung, dll.
    • Contoh :
    • Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
    • Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
    • Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
    • Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).


  • Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh :
  • Hipernim : Hantu.
    • Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
  • Hipernim : Ikan.
    • Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.
  • Hipernim : Odol.
    • Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam, formula, sensodyne, dll.
  • Hipernim : Kue.
    • Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus, dsb.

  • Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya.

    -
    cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah
    -
    kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
    -
    jago merah = api dalam kebakaran
    -
    kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
    -
    hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil.
      • Contoh : Ibuku sedang pergi ke Bandung untuk cuci mata.

  • Peribahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku.
    - Di mana bumi dipijak di sana langit di junjungartinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat.
    - Tiada rotan akar pun jadi
    artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
    - Buah yang manis biasanya berulatartinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
    - Tak ada gading yang tak akan retakartinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya.
    • Contoh : Anak itu mempunyai sifat seperti peribahasa “ Buah yang manis biasanya berulat”
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Sara